Menjadi wanita satu-satunya di Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UNDAR tidak mematahkan semangatnya dalam meraih kemenangan. Ini membuktikan bahwa kesuksesan seseorang tidak diukur dari gendernya saja, tapi melihat bagaiman perjuangannya untuk menggapai semua mimpi-mimpinya, luar biasa!. Prestasi ini dapat juga mematahkan statement kalau wanita kodratnya hanya di dapur, sumur, dan kasur. Lebih dari itu, wanita juga memiliki hak sama seperti laki-laki untuk andil dan berkecimpung di dunia akademisi, sosial dan lainnya.
Elfa, biasa kita memanggilnya. Dalam wawancara singkat (12/10/24), ia meyampaikan sebenarnya tidak berekspektasi menjadi pemenangnya. Karena pada saat Yudisiun di Fakultas Agama Islam ia terpanggil dengan predikat terbaik kedua setelah Bagus Ahmad Muzaki. Dengan perasaan yang tidak disangka-sangka, saat pelaksanaan Wisuda Sarjana & Pascasarjana Universitas Darul Ulum ke 59 namanya yang tepanggil menjadi wisudawan tebaik dari Fakultas Agama Islam pada Sabtu (12/10/24) pagi tadi.
Ada beberapa tips yang Elfa sampaikan agar kita selalu semangat dalam belajar dalam meraih kesuksesan. “kalau saya selama ini sih, selalu mencoba untuk sealu love myself. Boleh kita mengerti orang lain, mementingkan kepentingan umum. Tapi tetap harus mengerti dirinya sendiri”. Ujarnya.
Sangat inspiratif!, ternyata memang sepenting itu mencintai diri sendiri, apalagi dalam perjalanan menjemput kesuksesan. Orang lain memang bagian dari proses kita, tetapi jangan sampai dengan menggunakan alasan “orang lain” apa yang seharunya kita capai terbengkalai begitu saja. Waktu kita akan habis jika hanya dipakai untuk melihat kesuksesan orang lain, padahal yang seharusnya kita lakukan adalah bagaiman kita juga dapat meraih hal yang sama lebi-lebih kita yang menjadi unggulannya, dengan cara terus meningkatan semangat belajar, melatih soft skill, dan mempersiapkan diri untuk melewati proses yang akan kita hadapi.
Dalam hal ini, Elfa juga bepesan bahwa untuk meraih kesuksesan kita harus memperjuangkannya semaksimal mungkin. Berhenti sejenak boleh, setelah itu siapkan diri untuk melaju menggapai kemenangan yang sesungguhnya. “Pesanku buat teman-teman tercinta, lakukan apapun semaksimal mungkin namun juga sesuai kemampuan. Berhenti sejanak tetapi selalu to be contineu, because lifes goes on. And, lakukan apapun itu dengan usaha yang terbaik. Bukan hanya maksimal saja, tapi yang pas dan sesuai dengan porsinya!”. Pungkasnya.
Harapan kedepannya, semoga dengan prestasi dari mahasiswi IAT ini kita semua dapat mengambil ibrah dan pelajarannya. Bahwa kesuksesan tidak dapat diraih hanya dengan omong kosong belaka, tetapi harus ada bukti nyata dalam memperjuangkannya. Terus semangat dan jangan berputus asa, mari berjuang bersama mengharumkan nama IAT dengan skill dan potensi yang kita miliki masing-masing. Proses dan perjalanan boleh berbeda, tetapi finish kita tetap sama yakni menggapai Ridlo Allah melalui wasilah Kalam Mulia-Nya.